Membeku
Sambil memandang langit langit rumah Zahri bermain dengan fantasinya tentang apa yg ingin dilakukannya walau ia tidak mampu melakukannya. Senang dirinya melakukan itu karna dapat menenangkan pikirannya. Tak jarang ia berimajinasi sambil tersenyum sendiri. "Zahri!" Teriak Fahri sambil menyentuh Zahri. "Apa sih yang kau lamunkan itu ?" Tanya Fahri. "Ah, mengganggu saja. Padahal aku sudah menjadi orang tersukses didunia dan akan mendapat gelar penghormatan." Ucap Zahri. "Apa yang kau katakan barusan ? Tidak dari satupun hal yang kau katakan tadi akan terjadi jika kerjaanmu hanya bengong dan tidak bergerak seperti itu. Lebih baik kau belajar sekarang agar nilaimu membaik dan dapat mewujudkan mimpimu tadi." Kata Fahri. "Ahh, nanti saja. Itu bisa kuurus nanti, aku masih malas untuk belajar. Apa kau tahu? Jika orang terpaksa belajar, materi tidak akan masuk ke otaknya." Bela Zahri. "Banyak sekali alasannya, jangan salahkan aku jika nilaimu lebih jelek dariku. Itu salahmu sendiri." Balas kembaran Zahri itu.
Komentar
Posting Komentar